Friday, 5 October 2012

Wajah dalam spion.

Kisah ini ku alami beberapa hari lalu,
Berawal dari keenggananku untuk memasang kaca spion di motorku.
Hingga pada hari yang lalu terpaksa aku pasang karna perjalanan jauh juga demi kelengkapan kendaraanku. Kalau tidak seperti itu tahu sendiri pak ogah berseragam menunggu..
Waktu menunjukkan pukul 5 sore saat berangkat.
Baru setengah perjalanan hujan lebat datang, ah.. sialan padahal tadi siang panasnya begitu menyengat kenapa malam ini tiba2 hujan,.
“apes bener gw hari ini” kataku dalam hati.
Akhirnya kuputuskan untuk pulang kembali kerumah, tempat tujuan tidak sampai pulang kehujanan pula.
sebentar lagi sampai gang rumahku, hujanpun sudah mereda hanya meninggalkan jejak-jejak sepi, perlu kalian ketahui kampungku sepi sekali jika malam hujan..
kulihat lampu rumah yang diberada dipinggir jalan mati, waduh.. mati listrik juga lagi.
Sebenarnya aku sedikit takut pulang kerumah jika mati lampu, bayangkan jika motorku lewat jalan rumah tanpa lampu melihat seperti memejamkan mata.
Perlahan tapi pasti laju motorku akhirnya sampai di gang rumahku, aku berhenti sejenak, helm ku buka dan kusimpan di bawah motor sambil ku nyalakan sebatang rokok untuk mengusir rasa takutku.
Tepat sebelum simpangan aku teringat, temanku pernah dibuat lari terbirit-birit karena melihat sosok di jalan itu,awalnya dia hanya memperhatikan dan memastikan, manusia atau bukan. setelah lama melihat dari kejauhan ternyata seorang wanita berdiri di bawah pohon sedang menyisir rambutnya, semakin disisir semakin bertambah panjang,.
Gubprak!! Tiba2 helmku jatuh.
Sialan!! Helmku jatuh di jalan yang becek,.
Tapi aku masih merasa beruntung, untung jatuhnya disini, sebelum sampai pertigaan yang seram.
Kuletakkan kembali helm dan mulai berjalan lagi.
Kurasakan bulu kudukku berdiri tepat di pertigaan jalan, tercium wangi seperti wangi bunga tapi ntah aku tak tahu aroma bunga apa itu.
Aku mulai berdoa dalam hati mudah2an gak ketemu sama wanita berambut panjang yang diceritakan temanku.
Sudah beberapa meter aku melewati pertigaan tersebut namun aroma itu masih tercium.
Refleks aku melihat spion, astaga...
Di spion aku melihat wajah sorang nenek berambut putih layaknya orang yang ikut menumpang di motor.
Kupejamkan mata sesaat berharap wajah itu menghilang dari spion ternyata masih ada..
Tak perduli jalan licin ku pacu motorku sekencang2nya..
Alhamdulillah akhirnya sampe rumah, merinding rasanya menceritakan hal ini lagi dan sampai saat ini ku putar kaca spion motorku apabila pergi sendiri malam hari dan melewati jalan yang sepi.
Mudah2an cukup sekali dan terakhir kalinya aku mengalami hal tersebut.
Load disqus comments

0 comments