“biasa, ngampus dulu”
Pertanyaan yang sama setiap hari saat aku berangkat kuliah.
Hingga pada suatu hari terjadi perbedaan.
“cuy mo terbang ya”
Aku hanya tersenyum sambil melambaikan tangan.
Tak berapa lama aku sudah berada di dalam bus pusaka yang penuh sesak oleh penumpang, sialan..panas banget, tercampur aroma keringat para kuli dengan wangi parfum anak SMA.
Dasar nasib, harus berdiri lagi. Bayar sama tapi gak dapet tempat duduk.
Satu persatu anak sekolah mulai turun, masih saja aku belum mendapat tempat duduk.hingga sampai daerah warung jambu kursi mulai kosong aku pun bergegas mencari tempat duduk, kebetulan bersebelahan dengan seorang wanita berkerudung, kuterka dia kuliah di IPB.
“permisi Mbak”
“ya silahkan Kak” sambil tersenyum, entah padaku atau orang lain.
Aduhai, cantik bgt ni cewek sambil berlalu duduk.
Ku curi2 pandang saat dia sedang memainkan HP.
Ingin sekali rasanya bertegur sapa dan memulai percakapan dengannya.. tapi PD ini belum kumpul semuanya..
Tak terasa akhirnya sampai di depan Giant, kami turun bersamaan.
Keberanikan diri bertanya, “kuliah disini juga mbak?”
“ya” singkat namun masih terlihat senyum manisnya.
“fakultas apa”
“nanti juga tau kok” sambil berlalu menuju angkot 06.
Aku pun naik angkot yg sama hingga sampai di depan gerbang kampus dia memberikan secarik kertas sambil berkata “Kak, jgn dibuka sebelum sampai DPR ya” DPR maksudnya Dibawah Pohon Rindang tempat biasa berkumpul.
Kami pun berlalu berpisah arah.
Ku lihat dia pun menghilang.
Senang bukan kepalang, pasti dia ngasih nomor hp’y, pasti ini mah.
Dengan perasaan campur aduk ku buka kertas tersebut.
“kak, maaf resletingnya terbuka”
Sialan...buru2 kutarik resletingku.
Mungkin klo tak ada terik matahari terlihat wajahku yang memerah.
Beberapa hari kemudian kembali aku bertemu dengannya di dalam bus, dengan sabar ku tunggu agar bisa duduk bersebelahan dengannya.
Akhirnya percakapan natural terjadi kemudian akhirnya kami pun jadian walau Cuma beberapa bulan. :)
0 comments